Politeknik Kesehatan Jakarta III menyelenggarakan kuliah umum “ MENAPAK KARIR GLOBAL: Peluang, Tantangan, dan Strategi Sukses Tenaga Kesehatan di Luar Negeri ” terselenggara atas kolaborasi dan sinergi dari Tim KP2MI dan Poltekkes kemenkes Jakarta III dengan dukungan penuh Direktrorat Jenderal SDM Kesehatan.
Acara dibuka oleh Dirjen SDM Kesehatan Yuli Fariyanti (24/6) Indonesia memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, khususnya perawat, di luar negeri. Secara kuantitas jumlah perawat teregistrasi di Indonesia sudah mencapai 768.623. Dalam tiga tahun terakhir (2022 – 2024), serapan lulusan Poltekkes Kemenkes bekerja ke luar negeri mengalami peningkatan. Total terdapat 1.294 Lulusan Poltekkes yang bekerja di 14 Negara di luar negeri, seperti Jepang, Jerman, Arab Saudi, Belanda, Singapura, dan lain lain.
Dalam rangka melaksanakan beberapa Langkah strategis tersebut, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal SDM Kesehatan terus berupaya membuka kerja sama internasional. Melalui beberapa kerja sama yang dilakukan baik G to G maupun G to P, Kemenkes berharap Poltekkes dapat terus meningkatkan kualitas lulusan dan capaian serapan lulusan bekerja ke luar negeri.
Kuliah umum ini juga menjadi sangat istimewa karena turut dihadiri secara luring maupun daring oleh mahasiswa, alumni, dan civitas akademika seluruh Poltekkes Kemenkes dari 38 provinsi di Indonesia dengan menghadirkan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding.
Tema ini kami nilai sangat relevan dengan visi Poltekkes Kemenkes saat ini, untuk mencetak tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten di tingkat nasional, tetapi juga berdaya saing global. Di tengah dinamika pasar kerja global yang terus berkembang, informasi langsung dari Bapak Mentri KP2MI sangatlah krusial untuk membuka cakrawala dalam mempersiapkan lulusan kami agar siap menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang yang ada di luar negeri. Ujar Direktur Poltekkes Jakarta III Siti Badriah.
Kuliah umum ini ditujukan untuk mempersiapkan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) di sektor kesehatan agar memahami pentingnya keberangkatan secara prosedural dan kesiapan kompetensi yang menyeluruh. “Kalau dia berangkat secara prosedural maka dia akan aman, pasti,” tegas Menteri Karding usai memberikan materi. Beliau menekankan bahwa mental, bahasa, dan keterampilan menjadi tiga kunci utama yang harus dimiliki tenaga kerja Indonesia yang ingin meniti karier di luar negeri. “Yang fundamental, satu: mental, dan itu harus dilatih. Yang kedua bahasa. Yang ketiga, yang tidak kalah penting, adalah skill. Inilah yang harus kita siapkan,” ungkapnya.
Menteri Karding juga menyampaikan bahwa bekerja di luar negeri bukan hanya tentang penghasilan tinggi, tetapi juga kesempatan menimba ilmu, etos kerja, dan profesionalisme yang dapat dibawa pulang ke Tanah Air. “Ketika pulang ke Indonesia, mereka akan membawa virus-virus positif: profesionalisme, disiplin, cara kerja, attitude. Semua itu akan berubah ke arah yang lebih baik,”. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Karding juga mengungkapkan rencana kerja sama antara KemenP2MI dan Kemenkes yang akan diteken dalam waktu dekat. Kerja sama ini akan memetakan dan mengonsolidasikan potensi tenaga kesehatan dan lulusan Poltekkes yang tiap tahun mencapai 5.000 orang, namun baru sekitar 60 persen yang terserap. (red/hlg)
Seleksi Kolegium Kolegium Kesehatan Indonesia
Penyusunan Bezetting dan Formasi ASN Tahun 2024 di Lingkungan Ditjen Nakes
Pengumuman Pendaftaran Program PPDS RSPPU (Hospital Based) Periode I Tahun 2024