Dalam rangka penguatan keterampilan pada tenaga Kesehatan di bidang teknologi kesehatan dalam praktik pelayanan kesehatan, maka KTKI dengan difasilitasi Sekretariat KTKI melaksanakan kegiatan dengan tema Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Penelitian di Bidang Teknologi Kesehatan yang Berkelanjutan bertempat di BBPK Makassar pada tanggal 3-5 Juli
2024.
“Tenaga Kesehatan diharapkan mempunyai critical thinking, creativity, dan communication untuk menunjang pelayanan kesehatan” sambut Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan yang disampaikan secara daring oleh Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI), drg. Diono Susilo Y., M.P.H, pada saat pembukaan. Ketiga hal ini yang nantinya menjadi cikal bakal penciptaan sebuah inovasi di bidang teknologi Kesehatan.
Dengan mengikuti workshop yang berlangsung secara hybrid, para peserta akan mendapatkan 9 SKP melalui Plataran Sehat. 7 (tujuh) jenis Tenaga Kesehatan sebagai peserta diantaranya adalah Elektromedis, Ortotik Prostetik, Radiografer, Fisikawan Medik, Entomologi Kesehatan, Tenaga Sanitasi Lingkungan, dan Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Workshop diikuti sebanyak 200 orang peserta luring yang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur, 5.000 peserta melalui Plataran Sehat, 779 orang melalui daring dan 2.494 orang melalui YouTube.
Selain dari KTKI, narasumber pertemuan berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan, Direktorat Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan dan Pusat Unggulan Iptek Universitas Diponegoro Semarang.
Pada pertemuan ini, para peserta juga dibimbing oleh fasilitator untuk meningkatkan kemampuan dalam pengoperasian sistem informasi rekam medis, sistem informasi pengendalian vektor, dan merumuskan rancangan inovasi dengan
berkolaborasi antar profesi. Setelah kembali ke instansi masing-masing, para peserta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat serta memulai upaya riset dan inovasi dengan memanfaatkan teknologi di bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.