Perpustakaan memiliki peran sentral dalam mendukung pendidikan, penelitian dan pengembangan masyarakat, oleh karena itu upaya untuk meningkatkan kualitas dan standar perpustakaan adalah hal yang sangat penting. Agar fungsi dan peran tersebut dapat berjalan dengan optimal, perpustakaan harus dapat meningkatkan standar mutunya berdasarkan standar nasional perpustakaan, sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2014 yang menerangkan bahwa setiap penyelenggara perpustakaan wajib berpedoman pada standar nasional perpustakaan. Di samping itu, akreditasi perpustakaan menjadi langkah penting dalam menjaga kualitas layanan dan relevansi perpustakaan sebagai lembaga pelayanan informasi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat (pemustaka) terhadap kinerja perpustakaan, menjamin konsistensi kualitas kegiatan perpustakaan yang bersangkutan, serta mendorong perpustakaan untuk terus berbenah dan berinovasi.
Pada Senin, 2 Desember 2024, BBPK Jakarta melaksanakan akreditasi perpustakaan untuk memenuhi prasyarat penyelenggaraan perpustakaan khusus lembaga pemerintah. Kegiatan yang diselenggarakan secara luring ini dihadiri oleh Kepala BBPK Jakarta serja jajarannya, perwakilan dari Biro komunikasi dan Pelayanan Publik, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan serta perwakilan dari Perpustakaan Nasional yang merupakan asesor-asesor yang menilai akreditasi perpustakaan pada BBPK Jakarta.
Made Ayu Wirayati, selaku Direktur Standarisasi dan Akreditasi Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI, yang hadir secara daring dalam sambutannya menyampaikan bahwa terdapat beberapa alasan mengapa akreditasi perpustakaan menjadi sangat penting, diantaranya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, peningkatan akses terhadap informasi, mendorong inovasi, meningkatkan reputasi serta sebagai pendukung peraturan dan undang-undang. Selain itu, akreditasi perpustakaan memberi dampak positif yang signifikan pada seluruh pegiat perpustakaan di Indonesia seperti peningkatan kualitas layanan, pengakuan dan reputasi, akses pendanaan, peningkatan profesionalisme staf dan pemberdayaan pengguna. Kepala BBPK Jakarta, Sugiyanto, meyakini melalui proses akreditasi ini, akan dapat menemukan banyak hal baru yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan serta menjadikan setiap masukan dan rekomendasi sebagai sebuah peluang untuk tumbuh dan berkembang.
Kegiatan akreditasi diawali dengan peninjauan seluruh fasilitas terkait inovasi dan penunjang perpustakaan yang tersedia disetiap ruangan dan lingkungan sekitar kantor oleh para asesor, seperti layar monitor yang terletak pada beberapa sudut dan ruang terbuka yang menampilkan profil BBPK Jakarta dan keunggulan-keunggulan serta inovasi-inovasi yang dimiliki termasuk pada perpustakaan, di lobby tersedianya pojok e-library dengan tersedianya tempat khusus dengan beberapa perangkat komputer untuk mempermudah masyarakat atau pengguna fasilitas dalam menemukan apa yang dibutuhkan terkait literasi/perpustakaan, serta dilanjutkan dengan peninjauan lainnya.
Proses peninjauan ditutup dengan kunjungan ke perpustakaan BBPK Jakarta, lokasi utama penilaian akreditasi oleh para asesor. Penilaian ini mencakup evaluasi kinerja pustakawan dan pegawai terkait, dengan pendampingan dari perwakilan Perpustakaan Kemenkes (Rokomyanlik) serta Ditjen Tenaga Kesehatan sebagai induk unit utama BBPK Jakarta. Secara keseluruhan, kegiatan akreditasi berjalan lancar dengan hasil positif. Diharapkan, perpustakaan BBPK Jakarta dapat mempertahankan prestasi ini sekaligus terus meningkatkan kualitas layanan dan inovasinya di masa mendatang.
Seleksi Kolegium Kolegium Kesehatan Indonesia
Penyusunan Bezetting dan Formasi ASN Tahun 2024 di Lingkungan Ditjen Nakes
AKSELARASI PEMENUHAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (PPDS) BERBASIS RUMAH...